Pestisida Organik dari Daun Tembakau dan Ampas Kopi: Solusi Alternatif Pengganti Pestisida Kimia

 PEMALANG – Mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro menghadirkan inovasi Pestisida Organik dari Daun Tembakau dan Ampas Kopi: Solusi Alternatif Pengganti Pestisida Kimia yang memanfaatkan bahan alami untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Program ini digagas oleh Andini Raihanah S., mahasiswa KKN-T 158 UNDIP, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., M.M., IPM., ASEAN Eng. sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

Desa Jurangmangu dikenal sebagai salah satu sentra pertanian sayur dan cabai. Namun, sebagian besar petani masih mengandalkan pestisida kimia untuk pengendalian hama, yang jika digunakan berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Melihat kondisi ini, Andini terinspirasi untuk memanfaatkan daun tembakau dan ampas kopi menjadi pestisida organik yang aman, murah, dan mudah dibuat. Formulasi yang menggabungkan kafein (kopi) dan nikotin (tembakau) sebagai bahan aktif pestisida menghadirkan pendekatan baru dalam mengembangkan bioinsektisida dengan efektivitas ganda, namun tetap ramah lingkungan. “Bahan-bahannya mudah didapat di sekitar desa, dan manfaatnya cukup efektif untuk mengendalikan hama tanaman,” ujarnya, Kamis (7/08/2025).

Pestisida ini dibuat pada tanggal 7 Agustus 2025 dengan mengiris tipis daun tembakau, merebusnya dalam air, kemudian menambahkan ampas kopi. Setelah melalui proses penyaringan, larutan siap digunakan untuk menyemprot tanaman. Kombinasi bahan ini diyakini mampu mengusir serangga pengganggu sekaligus memanfaatkan limbah kopi yang biasanya terbuang.

Produk ini resmi diperkenalkan kepada masyarakat Desa Jurangmangu pada kegiatan EXPO KKN-T UNDIP pada 9 Agustus 2025, yang dihadiri warga dan petani setempat. Antusiasme warga terlihat dari minat mereka untuk berdiskusi dan berencana mencoba langsung produk ini pada tanaman cabai dan komoditas lainnya. “Kalau memang bisa mengendalikan penyakit dan hama, kami ingin pakai terus supaya tidak tergantung pestisida kimia,” tutur salah satu petani cabai di Desa Jurangmangu.

Dosen Pembimbing Lapangan KKN-T 158, Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., M.M., IPM., ASEAN Eng. menyampaikan bahwa inovasi pestisida organik ini diharapkan dapat menjadi langkah awal masyarakat untuk beralih ke metode pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan. Dengan keberlanjutan program ini, Desa Jurangmangu berpotensi menjadi percontohan penggunaan pestisida organik di wilayah Pemalang.

Di masa mendatang, Pestisida Organik dari Daun Tembakau dan Ampas Kopi diharapkan tidak hanya menjadi solusi pengendalian hama yang aman, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi melalui produksi dan pemasaran produk organik lokal.

Sumber : Andini Raihanah Suwignyo_Agroekoteknologi_Pestisida Organik dari Daun Tembakau dan Ampas Kopi: Solusi Alternatif Pengganti Pestisida Kimia

 (Eko B Art). 

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal