Peningkatan Kapasitas SDM Menuju Wirausaha Kopi Mandiri melalui Edukasi Kewirausahaan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna di Desa Jurangmangu

PEMALANG   ̶  Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim KKN-T 158 melaksanakan sebuah program multidisiplin dengan tema “Peningkatan Kapasitas SDM Menuju Wirausaha Kopi Mandiri melalui Edukasi Kewirausahaan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna”, hal tersebut disampaikan Adi Yusuf Prastyo (Hukum), Sabtu (16/8/2025).


Program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, melalui edukasi dan penyusunan modul terpadu yang dapat digunakan oleh pelaku UMKM kopi dan warga desa sebagai pedoman praktis dalam mengelola dan mengembangkan usaha kopi secara berkelanjutan.

"Program ini berlangsung selama masa KKN pada bulan Juli hingga Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi upaya konkret mahasiswa dalam menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya dalam hal keterbatasan manajemen usaha, kurangnya inovasi produk, dan belum optimalnya pencatatan administrasi serta aspek legalitas pada usaha kopi lokal", terang Adi Yusuf Prastyo.

Aisya Yudiana Dewi Mahasiswa dari Prodi (Administrasi Publik) juga turut menambahkan, bahwa Desa Jurangmangu yang berada di lereng Gunung Slamet menyimpan potensi besar sebagai daerah penghasil kopi, namun potensi tersebut masih belum dimaksimalkan secara optimal. Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa diharapkan dapat menjadi pemantik perubahan menuju desa kopi yang mandiri dan profesional.

Sebagai hasil dari kegiatan ini, mahasiswa menyusun sebuah modul edukasi kewirausahaan kopi yang terbagi ke dalam empat chapter. Chapter 1 membahas potensi pasar dan komoditas kopi di Jurangmangu, menggambarkan transformasi kopi dari sekadar tanaman pelengkap menjadi komoditas unggulan desa yang mengandung nilai budaya, ekonomi, dan sosial. Chapter 2 berisi inovasi produk kopi dan pengembangan teknologi tepat guna, seperti bumbu marinasi, infused oil, deodorant berbasis kopi, hingga manisan pepaya cascara.

"Selanjutnya Chapter 3 mengulas tata kelola bisnis dan strategi komunikasi kemitraan bagi UMKM kopi, mulai dari pengelolaan stok menggunakan metode FIFO, pengelolaan pajak sederhana, hingga pemahaman dasar tentang manajemen keuangan. Chapter 4 menyajikan materi mengenai administrasi dan legalitas usaha, termasuk pentingnya perizinan, perlindungan hukum, serta pencatatan transaksi yang sah", ucap Aisya Yudiana Dewi.

Modul ini disusun secara kolaboratif oleh 23 mahasiswa dari berbagai program studi rumpun sosial dan humaniora (soshum), antara lain:
1. Adi Yusuf Prastyo (Hukum)
2. Ahmad Ridho Adeel Fadillah (Hukum)
3. Aisya Yudiana Dewi (Administrasi Publik)
4. Alvina Zharfan Ahza (Manajemen)
5. Amaliya Putri (Teknologi Pangan)
6. Anggita Salsabila (Antropologi Sosial)
7. Arda Jayamahendra Rahmana Putra (Sejarah)
8. Cleophila Devina Nugrahani (Administrasi Bisnis)
9. Daffa Haidar (Sastra Inggris)
10. Ernisa Nur Mutma’inah (Hukum)
11. Fara Nur Aliya (Administrasi Publik)
12. Grace Sundari (Teknologi Pangan)
13. Hosea Samuel Saragih (Hukum)
14. Kevin Bonfilio Hosea Pakpahan (Ilmu Pemerintahan)
15. Laili Ulfa Nuraini (Sejarah)
16. Muhammad Hamas Rasendriya Ramadhan (Hukum)
17. Muhammad Razhky Ramadhan Tuasyikal (Ekonomi)
18. Naswya Alya Maisarah (Hukum)
19. Nishya Afisah (Teknologi Pangan)
20. Rindu Adam Sari Siregar (Akuntansi)
21. Safa Laily Rosida (Informasi dan Humas)
22. Shofiana Norlaili (Teknologi Rekayasa Kimia Industri)
23. Valerie Cruiseisita Putri Mentari (Akuntansi Perpajakan)
Penyusunan modul dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan, wawancara dengan pelaku UMKM kopi, Pak Budi pelaku UMKM D’JAV Coffee, serta studi literatur dan data pendukung lainnya.

"Proses penyusunan dilakukan secara partisipatif dan bertahap agar materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan konteks masyarakat desa", kata Valerie Cruiseisita Putri Mentari, Mahasiswa dari Prodi Akuntansi Perpajakan.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., M.M., I.P.M., ASEAN Eng., juga menyatakan bahwa "Modul ini juga telah disosialisasikan secara langsung kepada warga, dan mendapat sambutan positif karena dianggap mampu menjawab kebutuhan praktis dalam menjalankan usaha kopi secara lebih baik dan tertata".

"Melalui program ini, mahasiswa berharap kopi Jurangmangu tidak hanya dikenal dari rasa dan aromanya, tetapi juga dari nilai-nilai perjuangan, semangat lokal, serta tata kelola usaha yang sehat dan legal. Sinergi antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal menjadi kekuatan utama dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi desa. Dengan semangat kolaborasi dan kontribusi nyata, program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju penguatan ekosistem UMKM kopi yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat identitas Desa Jurangmangu sebagai desa kopi di lereng Gunung Slamet", pungkas Fahmi Arifan. (Eko B Art). 

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal