Obrolan Bebas Di Warung Desa, "Padan Kata Menjadi Salah Makna"

PEMALANG - Obrolan akrab yang diwarnai dengan gurauan ringan nampak ramai terdengar disela sela santap sarapan dengan menu sederhana tapi lezat di lidah. 

Tepatnya di dukuh karet desa Losari kecamatan Ampelgading Pemalang, ada satu warung makan yang berkonsentrasi buka pagi hari tepat di waktu sarapan. Nama warungnya "Pak Tarjono" (Almarhum) sekarang sudah berganti menjadi generasi kedua, Senin (4/8/2025). 

Sehubungan dengan warung tersebut, Generasi yang telah purna dalam usia tugasnya, banyak nampak menjadi langganan dalam kesehariannya, nuansa keakraban meliputi setiap suap dari pelanggan yang menyantap sajian di warung tersebut. 


Tiba tiba celetuk dari salah satu pelanggan mengatakan bahwa waktu waktu sekarang saya heran Pegawai Negeri Sipil (PNS) malah seneng kalau dapat Struk? 

Lalu dijawab oleh pelanggan lainnya, memang..., Pegawai pasti senang kalau kena Struk, soalnya ini tanggal muda, jadi Struk-nya ada tulisan angka besaran jumlah Gajinya, lalu pelanggan lainnya tersenyum seakan meng-iya-kan apa yang menjadi kesepakan dari perbincangan tersebut. 


Namun tidak berselang lama, sajian ubi yang sudah mulai langka (Gembili) hangat hangat disajikan oleh pedagangnya. 

Disambut dengan nada gurauan yang tidak kalah seru, kalau bukan Pegawai pasti dari kecil suka makan Gembili, giliran sudah dewasa malah jadi Gembala (tukang memelihara hewan ternak jenis Kambing/Kerbau/Sapi).


Tiba tiba celetuk tukang warung menyahut dialog tersebut, Mama  kalau begini terus saya jadi laper, mending sarapan dulu, biar tenang, kata suami pedagang warung. 


Ha... Ha.. Kamu tahu gak, ini panggilan Mama.. baru baru sekarang saja, kan mau berangkat Umroh, jadi panggilannya Mama dan Papa, Bisa jadi nanti pulang Umroh, panggilannya berganti Ubi...eh maksudnya Abah dan Umi, seloroh dari pelanggan yang sedang menikmati Ubi Gembili. (Eko B Art).

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal