Merubah Limbah Menjadi Berkah, "Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Kering Menjadi Biobriket Bernilai oleh Mahasiswi KKN-T UNDIP di Desa Jurangmangu"

Produk biobriket cascara kopi (Sumber: Dokumentasi Alvira mahasiswi KKN-T UNDIP Tim 158)

PEMALANG – Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro Tim 158 dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan membuat bahan bakar alternatif ramah lingkungan untuk pengasapan ikan berbahan dasar kulit kopi kering atau biasa disebut dengan cascara kopi. Sebagai mahasiswi perikanan yang melaksanakan KKN di Desa Jurangmangu yang berlokasi di kaki Gunung Slamet Alvira Fellyzia Maharani melihat potensi limbah kulit kopi sebagai peluang untuk pengasapan ikan.

Limbah kulit kopi yang biasanya ditimbun atau dibuang begitu saja, kini diinovasikan menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan untuk pengasapan ikan. Program Sosial Kemasyarakatan ini tidak hanya sebagai upaya pemanfaatan limbah hasil produksi UMKM kopi, namun juga sebagai pembuka peluang bisnis untuk masyarakat.

Alvira menjelaskan “Biobriket dari cascara kopi ini memiliki karakteristik yang cocok untuk pengasapan ikan. Mudah untuk dinyalakan dan nyala apinya lebih lama dibandingkan bahan bakar arang dari kayu atau sabut kelapa”. Mahasiswi KKN-T UNDIP ini juga berkata “Limbah kulit kopi di Desa Jurangmangu mudah didapatkan. Pembuatan biobriket dari cascara kopi juga mudah untuk dipraktikkan. Masyarakat Desa Jurangmangu pasti bisa membuatnya”.

        BUMDes Jurangmangu pun tertarik dengan program kemasyarakatan ini dan melihat peluang yang besar. Hal ini dikarenakan briket merupakan barang dengan demand yang tinggi namun pasokannya sedikit. Program sosial kemasyarakatan pembuatan biobriket dari cascara kopi ini dapat membantu masyarakat sebagai ide bisnis yang menjanjikan.

        Alvira diberi kesempatan untuk mensosialisasikan dan mendemonstrasikan pembuatan biobriket dari cascara kopi pada tanggal 9 Agustus 2025 di Balai Desa Jurangmangu. Mahasiswi KKN-T UNDIP ini menjelaskan bagaimana cara membakar cascara kopi yang tepat untuk mencapai hasil biobriket yang maksimal. Alvira menjelaskan “Cascara kopi harus dibakar sampai benar benar hitam hingga muncul sedikit bara api. Di situ lah kita tahu cascara kopi sudah mencapai kekeringan yang pas”.

Kegiatan sosialisasi biobriket cascara kopi di Balai Desa Jurangmangu (Sumber: Dokumentasi Anggota KKN-T UNDIP Tim 158)

        Program ini diharapkan dapat terus dikembangkan oleh masyarakat Desa Jurangmangu dan dapat menjadi ide bisnis bermanfaat. Dengan langkah-langkah sederhana namun inovatif, limbah kulit kopi dapat memberi nilai tambah dan membawa berkah bagi masyarakat Desa Jurangmangu.

        Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-T UNDIP Tim 158, Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., M.M., I.P.M., ASEAN Eng., menunjukkan dukungan, memantau, dan memberi masukan dalam setiap tahap pelaksanaan program. Bapak Fahmi menilai program ini sebagai langkah strategis dalam menciptakan inovasi berbasis potensi lokal.

Sumber : Alvira Fellyzia Maharani_Teknologi Hasil Perikanan_Biobriket Cascara Kopi. 

(Eko B Art). 

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal