Mahasiswa Perkenalkan Inovasi “JELUPI” untuk Ibu-Ibu PKK Desa Jurangmangu
JELUPI merupakan olahan kopi lokal Desa Jurangmangu yang disajikan dalam bentuk jelly boba kekinian. Jika biasanya kopi hanya diseduh menjadi minuman panas atau dingin, kali ini mahasiswa mengubahnya menjadi butiran jelly kenyal dengan cita rasa manis berpadu pahit khas kopi. Bentuknya mirip boba yang sering ditemui di minuman kekinian, namun dibuat dari bahan utama kopi asli desa.
Kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan oleh ketua tim mahasiswa yang menjelaskan tujuan program, yaitu memperkenalkan pengolahan kopi lokal menjadi produk bernilai tambah yang bisa menjadi peluang usaha rumahan. “Kami ingin kopi Jurangmangu dikenal bukan hanya oleh penikmat minuman, tapi juga pecinta camilan unik. Produk ini mudah dibuat, modalnya terjangkau, dan rasanya bisa disesuaikan untuk semua kalangan,” ujar salah satu mahasiswa pelaksana.
Setelah itu, pelatihan pembuatan JELUPI dimulai. Ibu-ibu PKK dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok menyiapkan bahan, mulai dari ekstrak kopi, bubuk agar-agar, gula, hingga cetakan berbentuk bulat kecil. Proses pembuatan dilakukan secara langsung dan santai. Beberapa ibu tampak saling bertukar tips untuk mendapatkan tekstur jelly yang pas.
“Rasanya unik, kenyalnya pas, dan wangi kopinya bikin nagih. Anak muda pasti suka,” ujar Ibu Siti sambil mencicipi hasil buatannya. Sementara itu, Ibu Lilis, peserta lainnya, berkomentar, “Kalau dikemas dengan botol atau cup cantik, saya yakin bisa dijual di pasar dan media sosial.”
Selain mempraktikkan cara membuat, mahasiswa juga memberikan sesi singkat tentang strategi pemasaran sederhana, seperti memanfaatkan media sosial, membuat desain kemasan menarik, dan menghitung harga jual agar tetap terjangkau namun menguntungkan. Hal ini menjadi nilai tambah bagi para peserta yang sebelumnya hanya mengolah kopi menjadi minuman biasa.
Kelebihan JELUPI antara lain:
- Menggunakan bahan lokal yang mudah didapat di Desa Jurangmangu.
- Modal usaha rendah, cocok untuk produksi rumahan.
- Rasa kekinian yang diminati berbagai usia, terutama remaja dan anak muda.
- Tampilan estetik yang mudah menarik perhatian pembeli.
- Fleksibilitas rasa, karena selain kopi murni, bisa ditambah varian seperti vanilla, caramel, atau mocha.
Suasana pelatihan semakin meriah ketika setiap kelompok memamerkan hasil JELUPI buatan mereka. Beberapa bahkan langsung berfoto dan membagikannya ke media sosial. Mahasiswa berharap, selain menjadi produk baru untuk konsumsi pribadi, JELUPI juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi ibu-ibu PKK.
Program diakhiri dengan pembagian sampel dan sesi tanya jawab untuk membahas kendala serta ide pengembangan produk. “Kami bangga bisa berbagi ilmu dan berharap JELUPI menjadi salah satu identitas kuliner desa yang bisa bersaing di pasar modern,” tutup perwakilan mahasiswa.
Dengan inovasi ini, kopi Jurangmangu tak lagi hanya hadir di cangkir, tetapi juga di setiap gigitan jelly boba kenyal yang manis dan menggoda. (Eko B Art).
Sumber : Diana Mufiidah_ Reportase Jelupi Kopi Rasa Beda, Kopi Rasa Beda : “jelupi” Taklukkan Lidah Ibu-ibu Pkk Jurangmangu
Comments
Post a Comment