Mahasiswa KKN Tematik Teknologi Pangan Undip Kreasikan Kentang dan Kopi Jadi “Puding Kentang Kopi” sebagai Pemanfaatan Komoditas Lokal Desa Jurangmangu

PEMALANG — Mahasiswi Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Nishya Afisah, melaksanakan program kerja sosial kemasyarakatan bertajuk “Cemilan untuk Keluarga: Puding Kentang Kopi sebagai Upaya Pemanfaatan Komoditas Lokal” di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian KKN yang mengangkat kopi sebagai produk unggulan desa dan bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan bahan lokal melalui inovasi olahan pangan yang sederhana namun bernilai tambah.

 Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., M.M., IPM., ASEAN Eng., memberikan dukungan terhadap inisiatif ini karena sejalan dengan tujuan KKN yaitu transfer pengetahuan praktis yang relevan dengan potensi lokal.

Desa Jurangmangu terletak di lereng Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 1.200 mdpl dan memiliki kondisi tanah subur dan udara sejuk yang menjadikannya ideal untuk pertanian kentang serta perkebunan kopi. Kentang yang dihasilkan memiliki tekstur lembut dan rasa gurih alami, sementara kopi lokalnya dikenal dengan aroma kuat dan cita rasa khas pegunungan. Melihat kelimpahan kedua komoditas ini, mahasiswa KKN menggabungkannya dalam sebuah produk unik yang tidak hanya menghadirkan cita rasa baru, tetapi juga membuka peluang diversifikasi produk pangan lokal. Melalui inovasi ini, potensi kentang dan kopi Jurangmangu diharapkan dapat dioptimalkan menjadi produk bernilai tambah yang mendukung pertumbuhan ekonomi desa serta memperkenalkan cita rasa khas daerah ke pasar yang lebih luas.

Proses pembuatan Puding Kentang Kopi dilakukan oleh Nishya pada tanggal 1 Agustus 2025 dan didokumentasikan sebagai rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan bahan baku, persiapan kentang, pembuatan adonan, hingga pencetakan produk. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan kentang lokal dan biji kopi Jurangmangu sebagai bahan utama; kentang dibersihkan, dikupas, dipotong, lalu direbus hingga empuk sebelum dihaluskan menjadi puree. Puree kentang kemudian diracik bersama pemanis, santan, telur, dan bahan pengental seperti agar-agar, sementara ekstrak kopi ditambahkan secara bertahap untuk memperoleh keseimbangan rasa tanpa membuat puding menjadi pahit. Adonan dipanaskan hingga homogen, dituangkan ke cetakan, kemudian didinginkan sampai set kemudian setelah itu diberi toping seperti fla dan juga coklat bubuk.

Gambar Expo Kecamatan Pulosari dan Expo Desa Jurangmangu

Untuk menyebarluaskan inovasi dan memfasilitasi adopsi oleh masyarakat, Nishya memaparkan dan mendemonstrasikan proses pembuatan puding tersebut pada dua kesempatan utama yaitu Expo Kecamatan Pulosari pada tanggal 6 Agustus 2025 dan Expo Desa Jurangmangu pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Pada Expo Kecamatan Pulosari, acara yang berlangsung pada 6 Agustus tersebut dihadiri oleh berbagai pelaku komunitas serta pengunjung Expo. Demonstrasi kembali diadaptasi pada acara Expo Desa Jurangmangu yang dihadiri oleh Sekretaris Desa Jurangmangu, Budhi Purwantodi, di mana antusiasme warga tampak dari banyaknya pertanyaan tentang bahan serta teknik pengolahan yang dilakukan.

Selain demonstrasi publik, Nishya melakukan dialog teknis dengan mitra UMKM lokal, yaitu Pak Budi dan Bu Siti dari D’JAV Coffee, untuk membahas formulasi, manfaat, nilai gizi, rasa, serta peluang diversifikasi produk berbasis kopi. Respon warga dan mitra UMKM terhadap Puding Kentang Kopi umumnya positif; warga mengapresiasi cita rasa dan tekstur produk yang lembut, sementara mitra melihat peluang pemasaran sebagai produk pelengkap kopi Jurangmangu atau sebagai oleh-oleh acara lokal. Secara ekonomi, inovasi ini membuka alternatif pendapatan bagi pelaku usaha mikro yang ingin menambahkan produk turunan kopi selain minuman, sedangkan dari sisi gizi kentang menawarkan sumber karbohidrat lokal yang mudah diperoleh. Secara sosial, kegiatan ini memperkuat hubungan antara kampus dan masyarakat serta meningkatkan kapasitas lokal melalui demonstrasi praktis dan diskusi langsung.

Program “Cemilan untuk Keluarga: Puding Kentang Kopi” yang dijalankan Nishya Afisah menunjukkan bagaimana kreativitas akademik dapat memanfaatkan bahan sederhana menjadi produk bernilai, sekaligus membuka peluang kolaborasi antara mahasiswa, pelaku UMKM, dan perangkat desa. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi satu kali demonstrasi, tetapi berkembang menjadi inisiatif berkelanjutan yang memperkuat ekonomi lokal dan menempatkan kopi Jurangmangu sebagai komoditas yang memiliki berbagai potensi olahan.
Sumber : Nishya Afisah_Teknologi Pangan_Cemilan untuk Keluarga: Puding Kentang Kopi sebagai Upaya Pemanfaatan Komoditas Lokal.
(Eko B Art) /(**X). 

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal