Kelompok 3 KKN-T Tim 88 UNDIP Sulap Nanas Menjadi Permen Gummy yang Manis dan Biobriket dari Limbahnya untuk Wujudkan Inovasi Pangan dan Energi Ramah Lingkungan

Pelaksanaan Program Kerja Multidisiplin 1 dan 2 di Dusun Pondok Nangka

PEMALANG – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) melakukan program kerja multidisiplin 1 dan 2 yang membahas tentang pemanfaatan nanas beserta limbahnya di Dusun Pondok nangka, Desa Beluk, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Kegiatan berlangsung di kediaman Bu Wardiyah pada Senin (04/08/2025) hingga Selasa (05/8/2025). Kegiatan ini tak hanya melibatkan anggota KWT Senada, tetapi juga masyarakat setempat.

Desa beluk dikenal sebagai  sentra penghasil nanas berkualitas dengan lahan perkebunan yang luas dan hasil panen yang melimpah hampir sepanjang tahun. Buah ini menjadi kebanggaan desa sekaligus penopang ekonomi warga. Namun, melimpahnya produksi sering membuat sebagian nanas tidak terserap pasar. Buah yang terlalu matang dan limbah kulitnya kerap terbuang sia-sia, menimbulkan masalah lingkungan sekaligus kerugian ekonomi.

Luaran Program Kerja Multidisiplin berupa Permen Gummy Nanas dan Biobriket

Melihat potensi sekaligus tantangan ini, mahasiswa kelompok 3 KKN-T Tim 88 UNDIP melakukan terobosan melalui pengolahan nanas menjadi permen gummy yang kenyal, manis alami, dan rendah kalori. Dipilih pemanis stevia untuk menjaga kesehatan konsumen, terutama anak-anak dan lansia.

Dalam proses pembuatan permen gummy nanas, Anggraeni Budi Utami menekankan pentingnya formulasi resep agar rasanya pas di lidah. “Kami menyesuaikan takaran bahan agar manisnya pas walaupun menggunakan stevia,” ujarnya. Hal itu didukung oleh Galuh Syahrila yang menjelaskan bahwa metode pembuatan dirancang sederhana namun tetap berkualitas. Keamanan pangan juga menjadi perhatian, seperti yang disampaikan Nathania Avanti, “Bahan-bahan kami bebas dari pemanis buatan berbahaya.”

Tidak hanya dari sisi kualitas, Intan Patricia menyoroti manajemen bahan baku dan keberlanjutan produksi, sementara Elma Mulyaningsih memastikan seluruh tim memahami SOP dan K3 untuk menjaga keamanan kerja. Hasilnya pun positif, terbukti dari uji organoleptik yang, menurut Muhammad Arifin Ilham, “dari hasil uji organoleptik, masyarakat menyukai rasa dan tekstur permen ini.”

Untuk memperluas pasar, Jingga Auffana Isabella memberdayakan perempuan melalui pelatihan media sosial, dilanjutkan oleh Edelia Balqis Nurdin yang mendorong promosi lewat e-commerce. Aspek legalitas usaha turut diperhatikan oleh Maria Imaculata Sekar yang mengedukasi pendaftaran NIB. Menutup rangkaian, Mohammad Nabil Kurnianto menghadirkan desain label menarik, sedangkan Aulia Pandu Jagaddhita menyusun strategi bisnis melalui Business Model Canvas.

Tidak hanya mengolah buah, mahasiswa kelompok 3 KKN-T Tim 88 UNDIP juga memanfaatkan limbahnya. Kulit dan serat nanas yang biasanya terbuang diolah menjadi biobriket ramah lingkungan. Limbah ini dicampur dengan perekat tepung tapioka, dipadatkan, lalu dikeringkan hingga siap digunakan sebagai bahan bakar. Saat diuji, api biobriket menyala stabil dengan asap minim, membuat warga kagum akan kemampuannya menggantikan arang kayu.

Pembuatan biobriket dimulai dari proses pembuatan arang. “Kami memastikan arang yang dihasilkan berkualitas tinggi sebagai bahan utama briket,” ujar Muhammad Arifin Ilham. Hasil arang tersebut kemudian diformulasi oleh Galuh Syahrila, yang menambahkan, “Komposisi bahan harus seimbang agar briket memiliki daya bakar optimal.”

Sementara itu, Nathania Avanti menekankan pentingnya pemanfaatan sampah organik. “Biobriket ramah lingkungan bisa mencegah penyakit berbasis lingkungan,” jelasnya. Hal ini sejalan dengan upaya sosialisasi yang dilakukan Intan Patricia mengenai pemanfaatan limbah pertanian menjadi biobriket. Elma Mulyaningsih pun menambahkan bahwa kegiatan ini memberi dampak positif bagi lingkungan.

Pada tahap pemakaian, Anggraeni Budi Utami memberikan panduan penggunaan dan perawatan alat. “Perawatan rutin akan membuat alat lebih awet dan hasil briket lebih konsisten,” katanya. Informasi tersebut diperkaya oleh media visual bilingual buatan Jingga Auffana Isabella agar mudah dipahami masyarakat.

Dari sisi regulasi, Edelia Balqis Nurdin mengacu pada UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sedangkan Maria Imaculata Sekar menyesuaikannya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2022. Untuk aspek komersialisasi, Mohammad Nabil Kurnianto menyiapkan label produk, sementara Aulia Pandu Jagaddhita menghitung biaya produksi, simulasi harga jual, hingga titik impas.

Selain menghadirkan inovasi produk olahan nanas madu dan pemanfaatan limbahnya, Kelompok 3 KKN-T Tim 88 Universitas Diponegoro juga menunjukkan komitmen nyata untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui berbagai program sosial. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi membantu administrasi desa, pengarsipan perpustakaan desa, serta sosialisasi menu sederhana pencegah stunting.

Untuk program utama di rumpun sosial-humaniora (Soshum), tim berfokus pada pengarsipan desa dan penataan ulang perpustakaan. Berkolaborasi dengan perangkat Desa Beluk, anggota Kelompok 3 menyusun data buku, merapikan koleksi, sekaligus merakit rak buku yang tersedia. Harapannya, masyarakat Desa Beluk dapat mengakses buku dengan lebih mudah dan termotivasi untuk meningkatkan literasi.

Perakitan Rak Buku untuk Perpustakaan Desa di Balai Desa Beluk

Kelompok 3 KKN-T Tim 88 juga berperan dalam pengelolaan administrasi surat masuk dan keluar. Dibimbing oleh Ibu Dian Retnosari selaku pendamping mahasiswa KKN-T tim 88 UNDIP di Desa Beluk, beberapa mahasiswa seperti Jingga Auffana Isabella, Edelia Balqis, Maria Imaculata Sekar, M Nabil Kurnianto dan juga Aulia Pandu mempelajari tata cara penulisan surat resmi agar terdokumentasi dengan baik dan rapi. Mereka juga membantu mencatat surat yang diterima balai desa maupun yang dikirim, lalu mengarsipkannya ke dalam buku arsip desa.

Tidak berhenti di situ, mereka juga berkontribusi dalam bidang kesehatan dengan mengadakan sosialisasi menu makanan pencegah stunting. Program yang dijalankan oleh rumpun saintek ini difokuskan pada kegiatan Posyandu Nusa Indah VII, yang berlangsung pada 24 Juli 2025.

Kegiatan diawali dengan penjelasan mengenai apa itu stunting, dampaknya, serta langkah-langkah pencegahannya. Setelah itu, tim menyiapkan beragam menu sederhana pencegah stunting yang mudah dibuat di rumah. Beberapa di antaranya adalah nugget ikan, nugget sayur, puding ubi, perkedel ikan, dan smoothies pisang. Inisiatif ini diselenggarakan dengan harapan ibu-ibu di Pondok Nangka semakin teredukasi tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak, demi mendukung pertumbuhan mereka secara optimal.

Sosialisasi Menu Makanan Pencegah Stunting pada kegiatan Posyandu Pondok Nangka

Program-program ini mendapat sambutan hangat dan positif dari warga Pondok Nangka. Kehadiran Kelompok 3 KKN-T Tim 88 tidak hanya membantu melaksanakan program kerja, tetapi juga membawa pengetahuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Diharapkan, inisiatif ini menjadi langkah awal bagi pengelolaan sumber daya desa yang lebih baik, perekonomian desa yang berkembang, serta kesehatan anak-anak yang terjaga.

Mahasiswa yang terlibat :

  1. Anggreani Budi Utami (Teknik Rekayasa Kimia Industri)
  2. Aulia Pandu Jagadita S.P (Manajemen)
  3. Edelia Balqis Nurdin (Administrasi Publik)
  4. Elma Mulyaningsih (Perikanan Tangkap)
  5. Galuh Syahrila (Teknik Rekayasa Kimia Industri)
  6. Intan Patricia (Agribisnis)
  7. Jingga Auffana Isabella (Sastra Inggris)
  8. Maria Imaculata Sekar (Hukum)
  9. M. Nabil Kurnianto (Manajemen)
  10. M. Arifin Ilham (Kimia)
  11. Nathania Avanti (Kedokteran)

Dosen Pembimbing

  1. Yusuf Ma’rifat Fajar Aziz, S.T., M.T
  2. drh. Siti Susanti, Ph.D.
  3. dr. Endang Sri Lestari, Ph.D.

Pihak Desa yang Terlibat

  1. Bapak Rinto, S.M. selaku Kepala Desa Beluk
  2. Bapak Rusdi selaku Kepala Dusun Pondok Nangka
  3. Bapak Maksum selaku Bapak RT 05
  4. Ibu Waenah selaku Kepala Kelompok Wanita Tani “Senada”
  5. Ibu Yati dan Ibu Wardiyah Selaku Ibu Posko Dusun Pondok Nangka. (Eko B Art). 

 

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal