Kawal Progres, Wujudkan Dampak Melalui Kegiatan Monitoring dan Evaluasi KKN Berjalan Dinamis

PEMALANG - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang resmi dimulai pada minggu pertama dengan penuh semangat dan antusiasme. Setelah melalui proses koordinasi dengan perangkat desa dan pembekalan internal kelompok, para mahasiswa peserta KKN dibagi menjadi empat kelompok kerja yang masing-masing ditempatkan di empat dusun yang ada di desa tersebut. Pembagian ini dilakukan sebagai strategi pendekatan sosial yang lebih efektif agar program-program kerja dapat menyentuh langsung kebutuhan spesifik di setiap wilayah dusun.
Pada minggu pertama setelah penerjunan anak-anak KKNT 123 Klareyan, telah terbagi 4 kelompok untuk diterjunkan disetiap dusun di Klareyan. Di Klareyan sendiri terdiri dari 4 Dusun yang mana masing-masing dusun memiliki potensi yang berbeda. 
Setiap kelompok mahasiswa diterjunkan langsung ke lapangan untuk melakukan observasi awal, pemetaan potensi lokal, serta menjalin komunikasi aktif dengan masyarakat setempat. Di Dusun satu, mahasiswa berinteraksi dengan para UMKM jahe dan berkunjung ke kedai jahe “Exist Wey”. Begitu juga denagn dusun sampai empat focus awal yaitu melakukan pendekatan dengan arga sekitar di setiap dusun dn berkunung ke kedai “Exist Wey”. 
Tidak hanya itu, masing-masing kelompok juga mulai melakukan diskusi dengan tiap kepala dusun masing-nasing, tokoh masyarakat, dan karang taruna guna menggali informasi mendalam mengenai kebutuhan warga. Pendekatan partisipatif ini diharapkan dapat memperkuat keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan pelaksanaan program KKN, sekaligus menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap hasil yang dicapai bersama.
Minggu pertama ini menjadi pondasi penting dalam menentukan arah program kerja mahasiswa KKN ke depan. Dengan semangat gotong royong, adaptasi sosial yang cepat, dan niat untuk memberi kontribusi nyata, para mahasiswa menunjukkan komitmen mereka sebagai agen perubahan di tengah masyarakat desa. Evaluasi berkala dari setiap kelompok akan menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan langkah-langkah lanjutan agar kegiatan KKN ini benar-benar mampu memberikan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat di masing-masing dusun.
Mengawali minggu kedua kegiatan pengabdian di Desa Klareyan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro Semarang turut ambil bagian dalam dunia pendidikan dengan menjadi pengajar dan fasilitator dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Dasar SDN 1 Klareyan yang berada di wilayah dusun dua. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung proses transisi siswa baru menuju lingkungan belajar yang lebih menyenangkan, inklusif, dan membangun semangat belajar sejak dini.

Sejak hari pertama MPLS, mahasiswa KKN telah terlibat aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan bersama guru-guru sekolah. Para mahasiswa tidak hanya menjadi pendamping dalam kegiatan rutin, tetapi juga turut menyampaikan materi pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib, budaya belajar, hingga pentingnya menjaga kebersihan dan semangat gotong royong. Dalam suasana yang penuh semangat dan keakraban, para siswa kelas 1 disambut dengan berbagai permainan edukatif, ice breaking, serta kegiatan kreatif seperti menggambar dan menyanyi bersama.
Tidak hanya menyasar siswa baru, mahasiswa KKN juga memberikan penguatan karakter dan motivasi belajar kepada siswa kelas atas. Materi yang disampaikan meliputi etika di sekolah, pentingnya menjaga sopan santun terhadap guru dan teman, serta pembiasaan sikap tanggung jawab dalam belajar. Di sela-sela kegiatan, para mahasiswa juga memperkenalkan nilai-nilai cinta tanah air dan pentingnya menjaga lingkungan sekolah sebagai rumah kedua bagi para siswa.
Kehadiran mahasiswa KKN disambut sangat positif oleh pihak sekolah. Guru-guru merasa terbantu, terutama dalam menyampaikan materi dengan pendekatan yang lebih kekinian dan menyenangkan. Sementara bagi siswa, kehadiran kakak-kakak mahasiswa memberikan warna baru dalam kegiatan belajar mereka, membangun kedekatan emosional yang mendorong kepercayaan diri siswa untuk aktif dan bertanya.
Selain kegiatan di dalam kelas, mahasiswa juga membantu penataan lingkungan sekolah dan mendampingi kegiatan kebersihan bersama siswa, seperti membersihkan taman, merapikan perpustakaan, dan menata alat peraga belajar. Ini menjadi bagian dari misi KKN untuk mengedukasi pentingnya lingkungan yang bersih dan tertata sebagai penunjang proses belajar yang nyaman.
Kegiatan MPLS ini bukan hanya menjadi pengalaman berharga bagi para siswa SD, tetapi juga menjadi momen pembelajaran langsung bagi mahasiswa dalam membangun komunikasi, kepedulian, serta pengabdian di tengah masyarakat, khususnya di dunia pendidikan dasar. Ke depannya, mahasiswa KKN akan terus hadir dalam kegiatan sekolah melalui program-program literasi, kelas kreatif, serta bimbingan belajar yang telah disiapkan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di Desa Klareyan.
Selain kegiatan MPLS, beberapa kelompok juga melakukan kegiatan program lainnya seperti mengajar di SD tiap dusun. Salah satunya adalah kegiatan mengajar di SDN 7 Klareyan yang dilakukan oleh kelompok 4 di dusun empat. Kegiatan mengajar dilakukan selama enam hari tepatnya pada tanggal 24-31 Juli 2025. 
Pada hari pertama yaitu tanggal 24 Juli 2025, kegiatan diisi dengan mengedukasi anak-anak kelas 6A-6B dengan materi “STOP BULLYING”. Kepala sekolah SDN 7 Klareyan sangat antusias dengan kegiatan ini karena dapat mengedukasi anak-anak dan tentunya dapat membantu. Bu Teti selaku kepala sekolah mengatakan “Saya sangat setuju dengan program yang mas dan mbak ajukan di SD kami”. 

Pada minggu pertama setelah penerjunan anak-anak KKNT 123 Klareyan, telah terbagi 4 kelompok untuk diterjunkan disetiap dusun di Klareyan. Di Klareyan sendiri terdiri dari 4 Dusun yang mana masing-masing dusun memiliki potensi yang berbeda. 
Lalu pada hari kedua, tanggal 25 Juli 2025, kegiatan diisi dengan tema “Meraih Cita-Cita”. Kegiatan yang dilaksanakan sangat suportif dan antusias yang dilakukan di kelas 3A-3B. Kegiatan ini bertuuan agar memotivasi anak-anak dan anak-anak memiliki Gambaran untuk kedepannya akan memiliki cita-cita seperti apa. 

Lalu pada hari ke tiga, tanggal 28 Juli 2025, para mahasiswa melakukan kegiatan mengajar yang bertemakan “Pengenalan Hewan” oleh Adhilni Aulia Syahputri dan Selsi Nurlaila Arafah. Kegiatan tersebut ditujukan pada anak-anak kelas 1A dan 1B dengan melakukan kegiatan edukasi dan mewarnai. Kegiatan tersebut berjalan sangat lancar dan penuh keceriaan dari anak-anak serta antusias anak-anak dalam untuk maju kedepan dan mempresentasikan hasil karya mereka. 

Memasuki pekan kedua pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Universitas Diponegoro yaitu Dr. Ir. Fahmi Arifan S.T., M.Eng.,M.M., I.P.M., ASEAN Eng, Dr. Siti Fatimah, M.Kes, dan Yusuf Ma'rifat Fajar Azis S.T., M.T. melakukan kunjungan langsung ke lokasi guna melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan ini bertujuan untuk melihat perkembangan program kerja mahasiswa KKN, memberikan arahan teknis, serta mengevaluasi hambatan yang dihadapi di lapangan. Monev dilakukan pada tanggal 26 Juli 2025.

Dengan mengusung semangat kolaborasi dan penguatan kapasitas masyarakat, program Monev menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu di lapangan sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi warga.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari Universitas Diponegoro Semarang yang tergabung dalam kegiatan Monev (Monitoring dan Evaluasi) dan melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini bertujuan untuk monitoring dan evaluasi keberjalanan program kerja pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan edukatif dan inovatif, terutama dalam sektor ekonomi lokal dan pengembangan potensi wilayah terutama UMKM.

Dengan mengusung semangat kolaborasi dan penguatan kapasitas masyarakat, program Monev menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu di lapangan sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi warga.
Kunjungan monev ini disambut hangat oleh seluruh mahasiswa KKN serta perangkat desa setempat. Dalam pertemuan yang berlangsung secara terbuka dan komunikatif, masing-masing kelompok mahasiswa memaparkan progres program kerja yang telah dijalankan, mulai dari kegiatan pemberdayaan masyarakat, pelatihan UMKM, edukasi lingkungan, hingga kegiatan di bidang pendidikan seperti pengajaran di sekolah dasar.
Dosen pembimbing menyampaikan apresiasi atas semangat dan kerja nyata mahasiswa yang telah mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan masyarakat serta menunjukkan inisiatif dalam menggagas program berbasis potensi lokal. Namun demikian, DPL juga memberikan sejumlah catatan perbaikan, seperti pentingnya pemetaan mitra masyarakat yang lebih luas, serta perlunya pengukuran dampak jangka pendek dari setiap program yang dijalankan.
Selain mendengarkan laporan mahasiswa, DPL juga meninjau langsung beberapa titik kegiatan, seperti lokasi pelatihan pengolahan produk lokal. Peninjauan ini memberikan gambaran konkret bagi DPL tentang sejauh mana program dapat diimplementasikan dan diterima oleh masyarakat.
Melalui kegiatan monev ini, mahasiswa mendapatkan dorongan moral sekaligus umpan balik yang sangat penting untuk penyempurnaan program ke depan. DPL menegaskan bahwa KKN bukan hanya tentang pelaksanaan program kerja, tetapi juga tentang proses pembelajaran sosial, kepemimpinan, dan keberlanjutan dampak setelah program selesai.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini menjadi momen penting dalam menjembatani komunikasi antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan masyarakat desa. Dengan semangat kolaborasi dan evaluasi yang membangun, diharapkan pelaksanaan KKN di Desa Klareyan dapat berjalan optimal, tepat sasaran, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh pihak yang terlibat.
Dari kegiatan monev tersebut, mahasiswa juga menyampaikan terkait mesin yang akan diberikan kepada pelaku usaha UMKM di Klareyan. Adapun mesin tersebut terdiri dari : 
Granulator
Parutan : Mesin Pencacah
Hand Sealer
Continuous Band Sealer
Peniris minyak : mesin spinner
Dengan kehadiran Bapak Teguh selaku monitoring dari P2KKN, membuat keberjalanan monev menjadi semakin terstruktur dan dapat mengarahkan lebih lanjut terkait keberjalanan program selanjutnya. 
Dengan terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan mahasiswa KKN dapat lebih termotivasi dalam menjalankan setiap program kerja dengan terarah, terukur, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Arahan dan masukan dari Dosen Pembimbing Lapangan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa untuk terus melakukan perbaikan dan inovasi selama sisa waktu pengabdian di desa.
Kehadiran DPL tidak hanya sebagai bentuk pengawasan akademik, tetapi juga sebagai dukungan moril yang memperkuat semangat mahasiswa dalam menjalani peran sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Sinergi antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan masyarakat desa menjadi kunci utama dalam mewujudkan tujuan KKN, yaitu pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal dan penguatan kapasitas sosial.
Dalam upaya memastikan keberhasilan dan efektivitas program Kuliah Kerja Nyata (KKN), kegiatan monitoring dan evaluasi menjadi tonggak penting yang tak boleh diabaikan. Dengan semangat kawal progres secara ketat, para peserta dan pengelola program berkomitmen untuk mewujudkan dampak nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Melalui pendekatan yang dinamis dan inovatif, kegiatan ini tidak hanya sekadar rutinitas administratif, melainkan sebuah proses inspiratif yang mampu mendorong perubahan positif.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan monitoring dan evaluasi KKN semakin menunjukkan peran strategisnya dalam memperkuat sinergi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat. Pendekatan yang adaptif dan partisipatif menjadi kunci dalam memastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan target dan kebutuhan lapangan. Melalui penggunaan teknologi terkini, seperti aplikasi berbasis digital dan sistem pelaporan real-time, proses evaluasi menjadi lebih transparan dan efisien. Hal ini memudahkan semua pihak untuk memantau progres secara akurat dan langsung mendapatkan umpan balik yang konstruktif.
Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung tentang tantangan dan peluang di lapangan. Mereka tidak hanya berperan sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai pelaku evaluasi yang kritis dan inovatif. Dengan demikian, proses monitoring tidak hanya berorientasi pada pencapaian target semata, tetapi juga pada pengembangan kompetensi dan karakter mahasiswa. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan generasi muda yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara nyata di masyarakat.
Tak kalah penting, pelaksanaan evaluasi yang bersifat dinamis memungkinkan penyesuaian strategi secara cepat dan tepat. Jika ditemukan hambatan atau kendala, langkah-langkah perbaikan dapat segera diambil sehingga program tetap berada di jalur yang benar. Pendekatan ini mencerminkan semangat keberlanjutan dan ketangguhan dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul selama pelaksanaan KKN. Dengan demikian, kegiatan monitoring dan evaluasi bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah proses yang hidup dan berkelanjutan.
Dan tidak dapat dipungkiri, keberhasilan kegiatan ini juga bergantung pada kolaborasi semua pihak. Masyarakat setempat turut aktif memberikan masukan dan feedback, sehingga program benar-benar menyentuh kebutuhan mereka. Melalui komunikasi yang terbuka dan transparan, tercipta suasana saling percaya yang memperkuat fondasi keberhasilan program. Dalam konteks ini, kegiatan monitoring dan evaluasi menjadi jembatan penghubung yang memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, sekaligus memastikan keberlanjutan manfaat yang dihasilkan.
Pada akhirnya, komitmen untuk kawal progres dan mewujudkan dampak melalui monitoring dan evaluasi yang berjalan dinamis menunjukkan tekad bersama dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Melalui inovasi dan keberanian untuk beradaptasi, kegiatan ini mampu menjadi motor penggerak perubahan sosial yang nyata dan berkelanjutan. Sebuah perjalanan yang menantang sekaligus memikat, di mana setiap langkahnya menghadirkan peluang untuk belajar, berkontribusi, dan membangun masa depan yang lebih cerah. Dengan semangat tersebut, KKN tidak hanya sekadar pengabdian mahasiswa, melainkan sebuah gerakan nyata menuju perubahan positif yang mampu menginspirasi generasi mendatang.
Dalam perjalanan panjang menapaki setiap langkah, keberhasilan tidak hanya diukur dari hasil akhir semata, tetapi dari bagaimana proses itu dijalani dengan penuh komitmen dan inovasi. Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi yang berjalan dinamis, kita tidak hanya mengawasi, tetapi juga belajar dan beradaptasi secara berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi dan evaluasi berkelanjutan, program KKN ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata yang tidak hanya terasa selama pelaksanaan, tetapi juga berkelanjutan setelah mahasiswa kembali ke kampus.
Dengan demikian, setiap progres yang tercapai bukan hanya menjadi pencapaian sesaat, melainkan fondasi kuat untuk mewujudkan dampak nyata yang berkelanjutan. Mari kita terus kawal setiap langkah, memastikan bahwa semangat dan keberhasilan KKN menjadi inspirasi bagi perubahan yang lebih baik bagi masyarakat dan bangsa. (Eko B Art). 





Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal