Inovasi Berbasis Kopi: Mahasiswa KKN-T Tim 158 Universitas Diponegoro Bangkitkan Potensi Lokal Desa Jurangmangu
PEMALANG — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim 158 Universitas Diponegoro tahun 2025 hadir dengan semangat baru dalam mendukung pengembangan potensi lokal melalui program bertajuk “Inovasi Pengembangan Produk Olahan Kopi melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna.” Berlokasi di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, program ini menjadi sarana pengabdian mahasiswa dalam menciptakan solusi nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat desa penghasil kopi.
Kegiatan KKN-T ini melibatkan 45 mahasiswa lintas program studi dari berbagai fakultas di Universitas Diponegoro. Selama kurang lebih 40 hari, mereka bekerja sama menerapkan keilmuan masing-masing untuk menjawab berbagai tantangan yang ada di masyarakat, khususnya dalam mengelola dan mengembangkan komoditas kopi sebagai potensi unggulan Desa Jurangmangu. Salah satu fokus utama dari program ini adalah Subprogram Multidisiplin 1: Inovasi Pengembangan Produk Olahan Kopi melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna. Subprogram ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dari rumpun sains dan teknologi dalam mengolah kopi tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga sebagai bahan dasar untuk berbagai produk inovatif yang bernilai jual.Melalui pendekatan teknologi tepat guna yang sederhana, aplikatif, dan mudah direplikasi, mahasiswa berhasil mengembangkan sebanyak 22 produk inovatif berbahan dasar kopi. Produk-produk ini meliputi berbagai bidang seperti:
1. Grace Sundari//Prodi Teknologi Pangan - Selai Kopi Fungsional dengan Kayu Manis
Produk ini diformulasikan dengan penambahan kayu manis sebagai sumber antioksidan alami, sehingga tidak hanya memperluas olahan kopi, tetapi juga berpotensi memberikan manfaat kesehatan. Selai ini dirancang agar mudah diproduksi oleh masyarakat, termasuk pelaku UMKM dan ibu rumah tangga, sebagai bentuk pemanfaatan teknologi tepat guna yang mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.
2. Yolanda Angelicha Silaen/Prodi Kesehatan Masyarakat - Salep Kopi Tradisional untuk Pegal Linu
Dikombinasikan dengan minyak kelapa, salep ini diformulasikan sebagai alternatif alami untuk meredakan pegal-pegal, nyeri otot, dan memberikan efek relaksasi. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi praktis berbasis bahan lokal untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus memperluas potensi komoditas kopi ke sektor non-pangan.
3. Nira Ayu Nastiti/ Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan - Pupuk Cair Organik Berbasis Kopi untuk Aquascape
Inovasi ini mengangkat potensi bubuk kopi sebagai bahan utama dalam pembuatan pupuk cair organik untuk budidaya tanaman air dengan sistem aquascape. Pupuk ini dirancang sederhana namun efektif dalam menutrisi tanaman air, menjadikannya solusi ekologis yang dapat diterapkan oleh pecinta aquascape maupun pelaku budidaya tanaman air skala kecil.
4. Amira Tarisha Rhekaputri/Prodi Teknologi Pangan - Kopi Rempah Celup Siap Seduh
Produk ini dikembangkan dengan menambahkan rempah-rempah seperti sereh, jahe, dan kayu manis yang kaya antioksidan, sehingga meningkatkan nilai kesehatan dari konsumsi kopi. Dikemas dalam bentuk tea bag, produk ini menawarkan kepraktisan dalam penyeduhan sekaligus memperluas bentuk konsumsi kopi yang lebih modern dan bernilai jual tinggi.
5. Eva Yuniati/Prodi Ilmu Keperawatan - Cookies Sehat Kopi dengan Stevia
Produk ini diformulasikan dengan kombinasi bubuk kopi arabika, stevia sebagai pemanis alami tanpa kalori, serta superfood seperti tepung almond dan chia seed yang kaya serat, protein, dan lemak sehat. Selain mendiversifikasi olahan kopi, produk ini juga menjadi solusi bagi konsumen usia remaja dan dewasa muda yang menginginkan camilan sehat namun tetap lezat, sebagai bentuk pangan fungsional yang mendukung gaya hidup sehat
6. Andini Raihanah Suwignyo/Prodi Agroekoteknologi - Dakopi: Pupuk Organik dari Daun Kopi
Dakopi merupakan inovasi pemanfaatan daun kopi menjadi pupuk organik cair berkualitas tinggi. Mengandung unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), pupuk ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan tanaman sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan keberlanjutan sektor pertanian, tetapi juga memanfaatkan limbah organik dari pohon kopi yang sebelumnya belum dimaksimalkan oleh masyarakat Desa Jurangmangu.
7. Diandra Putri Rahmadani/Prodi Kesehatan Masyarakat - Boreh Kopi untuk Nyeri Sendi
Boreh Kopi adalah baluran tradisional berbentuk pasta yang diformulasikan dari ampas kopi dan campuran rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan kayu manis. Produk ini dirancang untuk memberikan sensasi hangat pada tubuh, membantu melancarkan peredaran darah, serta meredakan nyeri dan peradangan pada sendi.
8. Amaliya Putri/Prodi Teknologi Pangan - Sirup Fungsional Cascara, Nanas, dan Kayu Manis
Sirup ini merupakan inovasi minuman fungsional yang memanfaatkan cascara kopi (kulit kopi), nanas lokal, dan kayu manis sebagai bahan utama. Ketiga bahan tersebut dipilih karena kandungan antioksidan, serat, dan senyawa aktifnya yang berpotensi membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga cocok sebagai minuman pencegah diabetes.
9. Earlene Dascha Faustina/Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri - Permen Herbal Kopi untuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Permen herbal ini merupakan inovasi berbasis bubuk kopi yang dikombinasikan dengan bahan alami seperti jahe untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut. Produk ini dikembangkan sebagai alternatif pemanfaatan kopi dalam bidang kesehatan, khususnya untuk menjaga kebersihan rongga mulut secara alami melalui efek antibakterinya.
10. Nishya Afisah/Prodi Teknologi Pangan - Selai Fungsional Cascara, Nanas, dan Tomat
Inovasi ini menghadirkan selai fungsional yang memanfaatkan cascara (kulit kopi), nanas, dan tomat sebagai bahan utama. Produk ini dikembangkan untuk mendiversifikasi hasil olahan kopi Desa Jurangmangu, dengan memanfaatkan cascara yang selama ini belum diolah secara maksimal. Kandungan antioksidan dan anti-inflamasi alami dari ketiga bahan tersebut menjadikan selai ini tidak hanya bernilai gizi, tetapi juga potensial sebagai produk pangan sehat.
11. Talitha Kalifa Shaina/Prodi Teknologi Pangan - Teh Daun Kopi Instan Beraroma Nusantara
Teh Daun Kopi Instan ini merupakan inovasi diversifikasi pangan berbahan dasar daun kopi yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Produk ini dikembangkan dengan menambahkan rempah-rempah khas Nusantara seperti jahe dan kayu manis, untuk memperkaya aroma sekaligus meningkatkan manfaat kesehatan.
12. Ilma Ghifera Khairunnisa/Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri - Bath Bomb Berbasis Bubuk Kopi dan Minyak Nabati
Produk ini adalah bath bomb alami berbahan dasar bubuk kopi dan minyak nabati yang ramah lingkungan serta bebas bahan kimia sintetis. Kombinasi bubuk kopi yang kaya antioksidan dan minyak nabati yang melembabkan menjadikan produk ini efektif untuk merawat kulit sekaligus memberikan sensasi relaksasi saat mandi. Dikembangkan oleh UMKM sebagai inovasi dari pemanfaatan kopi lokal, produk ini menjadi alternatif perawatan tubuh yang sehat dan berkelanjutan.
13. Muhammad ‘Amr Nashrullah/Prodi Kedokteran Gigi - Balm Roll-on Herbal Kopi Mint
Balm roll-on dengan kopi dan mint merupakan aromaterapi yang dibuat dari bubuk kopi robusta lokal dan minyak esensial spearmint. Produk ini diformulasikan untuk memberikan efek menenangkan melalui aroma alami. Aromaterapi ini ditujukan sebagai solusi alami untuk membantu meredakan kecemasan, khususnya kecemasan saat menjalani perawatan gigi (dental anxiety).
14. I Dhafa Febrian/Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri - Pewarna Tekstil dari Biji Kopi
Inovasi ini menghadirkan teknik pewarnaan kain atau baju menggunakan pewarna tekstil alami berbahan dasar kopi. Proses pewarnaan ditambahkan dengan asam cuka atau tawas untuk memperkuat dan mempertajam warna yang dihasilkan. Pewarna alami ini menjadi alternatif yang lebih aman dibandingkan pewarna sintetis karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu, limbah dari proses pewarnaan ini ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan sekitar.
15. Afifah Rahmawati/Teknologi Rekayasa Kimia Industri - Deodorant Stick dari Bubuk Kopi
Deodorant stick dari bubuk kopi adalah produk kosmetik alami yang menggunakan ampas kopi sebagai bahan aktif utamanya. Ampas kopi mengandung senyawa seperti asam klorogenat dan kafein yang memiliki sifat antioksidan dan antibakteri. Kandungan tersebut membantu mengurangi bau badan secara efektif tanpa menyebabkan iritasi pada kulit. Produk ini juga diperkaya dengan bahan alami lain seperti tawas, minyak kelapa, dan beeswax yang memberikan tekstur padat dan mudah digunakan. Selain itu, produk ini ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah pertanian dan tidak mengandung bahan kimia sintetis yang berisiko bagi kesehatan kulit.
16. Alvira Fellyzia Maharani/Teknologi Hasil Perikanan - Pudding Kopi dengan Pemanis Alami sebagai Camilan Kaya Serat
Puding kopi merupakan bentuk diversifikasi produk perikanan yang memanfaatkan kopi. Agar-agar berasal dari rumput laut jenis Gracilaria sp., yang dimasak bersama susu dan larutan kopi tanpa ampas. Stevia digunakan sebagai pemanis alami dalam olahan ini.
17. Agsi Zallinar Rizky/Prodi Kesehatan Masyarakat - Spray Herbal Kopi Penangkal Nyamuk
Inovasi spray herbal berbahan dasar kopi merupakan pemanfaatan potensi lokal untuk mengendalikan populasi nyamuk dan mencegah penyakit dengan menggunakan sumber daya alam yang tersedia di lingkungan sekitar.
18. Murdiana Laila Hikmah/Prodi Kimia - Minyak Aromaterapi Ekstrak Kopi Hijau dan Nanas Madu
Minyak aromaterapi berbahan bubuk kopi adalah produk olahan yang dikembangkan sebagai bentuk diversifikasi hasil perkebunan kopi, dengan tujuan menghasilkan minyak aromaterapi yang memiliki fungsi tertentu.
19. Nugrahayu Amajida Hapsari/Prodi Kesehatan Masyarakat - Minuman Serat Herbal dari Cascara
Minuman Serat Herbal Kulit Kopi adalah inovasi yang mengolah limbah kulit kopi menjadi minuman kesehatan bernilai tinggi. Produk ini memanfaatkan bahan-bahan herbal alami seperti jahe, sereh, dan cengkeh. Kandungan tersebut diformulasikan untuk membantu melancarkan sistem pencernaan. Selain itu, minuman ini juga memberikan sensasi hangat dan efek relaksasi bagi tubuh. Dikemas dalam bentuk botol siap minum, produk ini praktis dan mudah dinikmati oleh masyarakat.
20. Haidar Athaya Ramadhan/Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri - Minyak Gosok Herbal Berbahan Dasar Jahe, Serai, dan Ekstrak Kopi
Minyak gosok ini diracik dari bahan-bahan alami seperti jahe, serai, serta ekstrak kopi. Perpaduan tersebut memberikan sensasi hangat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri otot, mengurangi pegal, dan menenangkan tubuh. Produk ini juga memberikan efek relaksasi yang menyejukkan. Cara pembuatannya cukup mudah dan dapat diaplikasikan di tingkat desa. Hal ini membuatnya cocok sebagai produk herbal rumahan yang bernilai guna.
21. Diana Mufiidah/Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri - Lip Balm Alami dari Cascara
Limbah kulit kopi (cascara) dimanfaatkan untuk mengembangkan produk lip balm alami. Produk ini berfungsi menjaga kelembaban serta kesehatan bibir secara alami. Selain ramah lingkungan, inovasi ini juga meningkatkan nilai tambah dari limbah pengolahan kopi lokal.
22. Amalia Nur Azziza/Teknologi Rekayasa Kimia Industri - Foot Spray Berbasis Ekstrak Kopi
Program ini ditujukan untuk mengembangkan foot spray sederhana yang menggunakan ekstrak kopi lokal sebagai bahan utama, dengan manfaat sebagai penyegar dan deodoran alami. Produk ini diformulasikan dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar. Selain itu, proses pembuatannya dirancang agar dapat dilakukan di lingkungan rumah tangga.
Dengan adanya inovasi-inovasi ini, program KKN-T tidak hanya menjadi wahana pembelajaran langsung bagi mahasiswa, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kapasitas ekonomi dan kreativitas warga desa. Harapannya, sinergi antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal dapat terus berlanjut, menjadikan Desa Jurangmangu sebagai pionir pengembangan produk kopi berbasis komunitas di wilayah Pemalang. (Eko B Art) /(**XI).
Comments
Post a Comment