Briket Kopi Inovatif Karya Mahasiswa KKN-T UNDIP:Dari Jurangmangu untuk Lingkungan
PEMALANG – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dari Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Khansa Praningdita Sulistyo, menghadirkan inovasi ramah lingkungan berupa “KOPI-ENERGI”, yakni briket berbahan dasar limbah kopi dengan tambahan eco enzyme sebagai perekat alami. Program ini menjadi salah satu unggulan bidang Sosial Kemasyarakatan (Sosmas) yang dilaksanakan di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, dengan pembimbing lapangan Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., M.M., IPM., ASEAN Eng.
Proses pembuatan briket berlangsung pada 24–26 Juli 2025, dimulai dari pengumpulan ampas kopi dari mitra UMKM setempat, pengeringan bahan baku, penghalusan, pencampuran dengan larutan eco enzyme, hingga pencetakan dan pengeringan. Seluruh proses dilaksanakan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
“Briket ini saya buat karena saya melihat limbah ampas kopi di Jurangmangu cukup banyak dan belum dimanfaatkan. Saya ingin mengubahnya menjadi sumber energi alternatif yang murah, bersih, dan bisa dibuat sendiri oleh warga,” ungkap Khansa.
Pak Budhi Purwanto, Sekretaris Desa Jurangmangu, turut mengapresiasi inovasi ini. “Ide ini sangat bermanfaat, apalagi Desa Jurangmangu punya potensi kopi yang besar. Kalau warga bisa memproduksi briket sendiri, selain mengurangi limbah, mereka juga bisa mendapat tambahan penghasilan,” ujarnya.
Eco enzyme yang digunakan berfungsi sebagai perekat alami yang ramah lingkungan, menggantikan perekat kimia sintetis. “Saya ingin membuktikan bahwa limbah organik seperti ampas kopi dan eco enzyme bisa saling melengkapi untuk menghasilkan energi bersih,” tambahnya. Inovasi ini pertama kali dipresentasikan dalam EXPO Desa Jurangmangu pada Sabtu, 9 Agustus 2025 di Kantor Kecamatan Pulosari, yang dihadiri oleh Sekretaris Desa Jurangmangu, Budhi Purwanto.
Khansa memaparkan proses pembuatan, manfaat, dan potensi pemanfaatan briket kopi kepada pengunjung. “Banyak yang kaget ternyata ampas kopi bisa jadi sumber energi. Beberapa pengunjung bahkan langsung bertanya bagaimana cara membuatnya di rumah,” tuturnya sambil tersenyum. Sebelumnya, produk ini juga dibawa ke EXPO Kecamatan Pulosari pada 6 Agustus 2025.
Produk KOPI-ENERGI (briket dari Ampas Kopi dan Eco-enzyme)
(Sumber: Dokumentasi Khansa/Anggota Tim 158 KKN-T Jurangmangu)
Melalui inovasi KOPI-ENERGI, limbah ampas kopi yang biasanya terbuang kini memiliki nilai jual dan manfaat tambahan. Produk ini diharapkan dapat membantu UMKM kopi di Desa Jurangmangu dalam diversifikasi produk, sekaligus mendukung upaya pengurangan limbah organik dan penggunaan energi bersih.
“Saya berharap inovasi ini tidak berhenti di KKN saja, tapi bisa diteruskan oleh masyarakat. Energi terbarukan ini murah, bahan bakunya melimpah, dan bisa dibuat secara mandiri,” pungkas Khansa.
Dengan semangat keberlanjutan dan pemanfaatan potensi lokal, program ini tidak hanya memperkenalkan teknologi ramah lingkungan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui inovasi sederhana yang bermanfaat.
Sumber : Khansa Praningdita Sulistyo_Teknologi Rekayasa Kimia Industri_Briket.
(Eko B Art) /(**7).
Proses pembuatan briket berlangsung pada 24–26 Juli 2025, dimulai dari pengumpulan ampas kopi dari mitra UMKM setempat, pengeringan bahan baku, penghalusan, pencampuran dengan larutan eco enzyme, hingga pencetakan dan pengeringan. Seluruh proses dilaksanakan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
“Briket ini saya buat karena saya melihat limbah ampas kopi di Jurangmangu cukup banyak dan belum dimanfaatkan. Saya ingin mengubahnya menjadi sumber energi alternatif yang murah, bersih, dan bisa dibuat sendiri oleh warga,” ungkap Khansa.
Pak Budhi Purwanto, Sekretaris Desa Jurangmangu, turut mengapresiasi inovasi ini. “Ide ini sangat bermanfaat, apalagi Desa Jurangmangu punya potensi kopi yang besar. Kalau warga bisa memproduksi briket sendiri, selain mengurangi limbah, mereka juga bisa mendapat tambahan penghasilan,” ujarnya.
Eco enzyme yang digunakan berfungsi sebagai perekat alami yang ramah lingkungan, menggantikan perekat kimia sintetis. “Saya ingin membuktikan bahwa limbah organik seperti ampas kopi dan eco enzyme bisa saling melengkapi untuk menghasilkan energi bersih,” tambahnya. Inovasi ini pertama kali dipresentasikan dalam EXPO Desa Jurangmangu pada Sabtu, 9 Agustus 2025 di Kantor Kecamatan Pulosari, yang dihadiri oleh Sekretaris Desa Jurangmangu, Budhi Purwanto.
Khansa memaparkan proses pembuatan, manfaat, dan potensi pemanfaatan briket kopi kepada pengunjung. “Banyak yang kaget ternyata ampas kopi bisa jadi sumber energi. Beberapa pengunjung bahkan langsung bertanya bagaimana cara membuatnya di rumah,” tuturnya sambil tersenyum. Sebelumnya, produk ini juga dibawa ke EXPO Kecamatan Pulosari pada 6 Agustus 2025.
Produk KOPI-ENERGI (briket dari Ampas Kopi dan Eco-enzyme)
(Sumber: Dokumentasi Khansa/Anggota Tim 158 KKN-T Jurangmangu)
Melalui inovasi KOPI-ENERGI, limbah ampas kopi yang biasanya terbuang kini memiliki nilai jual dan manfaat tambahan. Produk ini diharapkan dapat membantu UMKM kopi di Desa Jurangmangu dalam diversifikasi produk, sekaligus mendukung upaya pengurangan limbah organik dan penggunaan energi bersih.
“Saya berharap inovasi ini tidak berhenti di KKN saja, tapi bisa diteruskan oleh masyarakat. Energi terbarukan ini murah, bahan bakunya melimpah, dan bisa dibuat secara mandiri,” pungkas Khansa.
Dengan semangat keberlanjutan dan pemanfaatan potensi lokal, program ini tidak hanya memperkenalkan teknologi ramah lingkungan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui inovasi sederhana yang bermanfaat.
Sumber : Khansa Praningdita Sulistyo_Teknologi Rekayasa Kimia Industri_Briket.
(Eko B Art) /(**7).
Comments
Post a Comment