Mahasiswa UNDIP Memperkenalkan Agens Hayati Sebagai Bentuk Pemeliharaan Terhadap Tanaman Kopi

Pemalang | – Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Dwi Nur Halizah, melakukan inovasi dalam program KKN Tematik di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.

Inovasi kali ini berfokus pada pengenalan agens hayati sebagai bentuk pemeliharaan tanaman kopi sekaligus pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Desa Jurangmangu, yang dikenal sebagai penghasil kopi berkualitas, dimana sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani, namun sebagian besar petani kopi di desa ini masih mengalami kendala dalam proses budidaya tanaman kopi. Banyak tanaman kopi yang memiliki kualitas kurang baik akibat serangan dari hama atau penyakit kopi seperti hama penggerek buah kopi (PBKo) dan penyakit karat daun.

Berangkat dari kajian tersebut, dan untuk mengatasinya, maka kami memperkenalkan agens hayati berupa Trichoderma sp, sebagai salah satu solusinya, "Agens hayati atau agens pengendali hayati merupakan organisme atau mahluk hidup, terutama serangga, cendawan, cacing, bakteri, virus dan binatang lainnya yang dapat dipergunakan untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)", hal itu disampaikan Dwi Nur Halizah, usai menuntaskan tugas KKN Tematik di desa setempat, Kamis (19/9/2024).

Dalam hal ini, pengenalan agens hayati ini dipilih karena untuk menghindari penggunaan pestisida sintetis yang berlebihan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman kopi ini. Selain itu, tim juga memberikan demo perbanyakan agens hayati dan juga praktik metode aplikasi di lapangan secara langsung.
"Petani kopi di sini sangat antusias untuk belajar mengenai penggunaan agens hayati sebagai salah satu solusi pengendalian hama dan penyakit tanaman. Mereka menyadari pentingnya usaha pemeliharaan tanaman kopi dengan penggunaan agens hayati. Mereka juga menyadari bahwa penggunaan pestisida sintetis dapat menimbulkan resiko bagi tanah, tanaman dan praktisi budidaya," ucap Dwi Nur Halizah.

Kami dibawah petunjuk Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Heni Rizqiati, S.Pt., M.Si., dan Dr. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., IPM., berharap, dengan melaksanakan program ini, para petani kopi di Jurangmangu dapat melakukan praktik budidaya tanaman kopi sekaligus pemeliharaan yang maksimal serta dapat mengubah mindset para petani untuk beralih ke penggunaan bahan – bahan yang lebih ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu serta dapat menyuburkan lahan – lahan mereka.

"Sejatinya Pengenalan agens hayati ini juga tidak terbatas pada para petani kopi saja akan tetapi dikenalkan secara meluas kepada petani hortikultura yang berada di Jurangmangu dengan tujuan untuk menggencarkan penggunaan praktik budidaya yang ramah lingkungan", pungkas Dwi Nur Halizah.
(Eko B Art).

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal