Mahasiswa KKN UNDIP 2024 Kembangkan Potensi Briket Kulit Kopi yang Ramah Lingkungan "Dari Limbah Kopi ke Energi Alternatif"
Desa Pulosari kecamatan Pulosari kabupaten Pemalang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi berkualitas di Indonesia, dengan kondisi geografis yang mendukung, yakni berada di ketinggian sekitar 800 - 1000 meter di atas permukaan laut dan berada di lereng Gunung Slamet, desa ini memiliki iklim yang sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman kopi.
Kegiatan ini bermula dari keprihatinan mahasiswa KKN UNDIP terhadap banyaknya limbah kulit kopi yang dihasilkan di Desa Pulosari. Sebagai produk sampingan, limbah kulit kopi menjadi sorotan karena volumenya yang semakin meningkat. Melihat potensi limbah tersebut, mahasiswa KKN kemudian melakukan penelitian dan percobaan untuk mengubah limbah kulit kopi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kulit kopi, yang seringkali dianggap sebagai limbah, ternyata menyimpan potensi besar sebagai sumber energi alternatif, hal tersebut disampaikan Yunissa Nayiri, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Rabu (18/9/2024).
Dirinya berhasil mengembangkan inovasi baru terkait permasalahan limbah tersebut, dengan memanfaatkan limbah kulit kopi yang melimpah di Desa Pulosari, mahasiswa KKN berhasil membuat briket ramah lingkungan sebagai alternatif bahan bakar yang dicampurkan dengan sekam padi.
“Saya melihat potensi besar dari limbah kulit kopi ini. Selain mengurangi volume sampah, briket kulit kopi juga dapat menjadi solusi alternatif bagi warga Desa Pulosari yang masih mengandalkan kayu bakar untuk memasak," ujar Yunissa Nayiri.
Dalam hal ini "Proses pembuatan briket kulit kopi dan sekam padi dilakukan secara tradisional namun efektif. Pertama, kulit kopi yang telah disortir kemudian dikeringkan hingga kadar airnya berkurang. Setelah kering, kulit kopi kemudian dihaluskan dan dicampur dengan bahan perekat alami. Adonan tersebut kemudian dicetak menggunakan cetakan yang terbuat dari paralon dan dikeringkan kembali.
"Pemilihan bahan perekat alami perlu diperhatikan agar briket yang dihasilkan benar - benar ramah lingkungan," tambah Yunissa Nayiri.
Selanjutnya Wasito Al Hasan selaku pemilik salah satu UMKM Kopi di Desa Pulosari menyambut positif inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini. Mereka antusias mencoba menggunakan briket kulit kopi sebagai bahan bakar dalam kegiatan memasak atau proses produksi.
Saya sangat senang dengan adanya briket kulit kopi ini. Selain lebih hemat, briket ini juga tidak menimbulkan asap yang banyak." ujar Pak Hasan.
Dalam kunjungannya secara langsung, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UNDIP 2024, Dr. Ir. Fahmi Arifan, S. T., M. Eng., IPM. mengatakan, “Inovasi program kerja pembuatan briket kulit kopi dan sekam padi ini sangat menarik dan relevan dengan kondisi desa. Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi untuk permasalah limbah, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan hidup masyarakat.”
Ditambahkan oleh Dr. Heni Rizqiati, S.Pt., M.Si, bahwa “Program kerja yang dipilih sangat solutif terhadap keadaan desa saat ini, Saya sangat mengapresiasi produk yang dibawakan sebab memberi manfaat terhadap masyarakat khususnya pelaku UMKM.”
Produksi briket kulit kopi dan sekam padi dapat membuka peluang usaha baru dan menciptakan lapangan kerja, terutama di daerah penghasil kopi. Dengan dukungan berbagai pihak, produk ini dapat menjadi solusi berkelanjutan penanganan limbah kulit kopi", pungkas Heni Rizqiati. (Eko B Art).
Comments
Post a Comment