Kreatif! Terobosan terbaru dari Mahasiswa KKN Tematik UNDIP 2024, "Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi, EM4, dan Dedak Halus Untuk dijadikan Silase"
Pemalang | - Kulit buah kopi seringkali dipandang sebelah mata dan langsung dibuang begitu saja. Kulit buah kopi memiliki nutrisi yang sangat kaya. Dalam sebuah kulit buah kopi terkandung nutrisi berupa CP sebesar 9,94%, SK sebesar 18,17%, Lemak sebesar 1,97%, Abu sebesar 11,28%, Ca sebesar 0,68%, P sebesar 0,20%, GE sebesar 3306 Kkal dan TDN sebesar 50,6%.
"Oleh karena itu, kulit buah kopi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk yang bermanfaat dan produk bernilai jual di pasaran.
Berdasarkan hasil observasi penulis dan wawancara dengan masyarakat sekitar, ekonomi masyarakat Kelurahan Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang bertumpu pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan", hal tersebut disampaikan Muhammad Adrian Maulana, mahasiswa KKN Tematik UNDIP 2024, jurusan prodi Teknik Lingkungan, Senin (2/9/2024).
Oleh karena itu, akan sangat baik jika potensi yang terdapat pada bidang pertanian dan perkebunan khususnya komoditas kopi dimaksimalkan potensi produk hasilnya untuk memenuhi kebutuhan peternakan. Salah satu produk bermanfaat dan bernilai jual dalam bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan yang bisa dibuat dari limbah kulit buah kopi adalah silase atau pakan ternak hijau.
"Silase merupakan pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalam kantong plastik yang kedap udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau anaerob, maka dalam hal ini memanfaatkan limbah kulit buah kopi, EM4 peternakan, dan dedak halus sebagai bahan utama pembuatan silase atau pakan hijauan ternak. Inovasi ini dilakukan sebagai upaya untuk mengoptimalisasi pengolahan dan memaksimalkan potensi produk samping dan limbah kopi terutama di daerah sekitar UMKM Kopi Cap Tugu Juang yang terletak di Kelurahan Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang", ujar Muhammad Adrian Maulana.
Selain itu, dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat memicu kreativitas masyarakat Pulosari untuk memenuhi kebutuhan dari ternak.
Kandungan yang terdapat dalam kulit buah kopi dapat meningkatkan kandungan protein dan menurunkan kandungan serat kasar yang terdapat dalam silase atau pakan hijauan ternak. Hal ini sangat baik untuk ternak khususnya ternak kambing dan sapi karena kandungan nutrisi di dalam kulit buah kopi akan sangat membantu pertumbuhan dan perkembangbiakan ternak.
"Selain kulit buah kopi, terdapat bahan-bahan lainnya seperti EM4 peternakan, dedak halus, dan molase atau tetes tebu juga digunakan dalam pembuatan silase atau pakan hijauan ternak ini. EM4 Peternakan mampu memperbaiki jasad renik di dalam saluran pencernaan ternak sehingga kesehatan ternak akan meningkat, tidak mudah stress dan bau kotoran akan berkurang. Adapun molase dapat meningkatkan pencernaan padang rumput, membantu menjaga kondisi tubuh dan nafsu makan ternak, serta meningkatkan produktivitas susu yang menghasilkan hari-hari tambahan dalam produksi susu. Lalu, untuk dedak halus adalah hasil samping proses penggilingan padi, terdiri atas lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga biji yang sangat disukai oleh ternak", terang Muhammad Adrian Maulana.
Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa semua bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan organik yang sangat aman untuk ternak dan juga ramah lingkungan.
“Penggunaan kulit buah kopi, EM4, dan dedak halus sebagai bahan utama pembuatan silase atau pakan hijauan ternak ini memiliki banyak manfaat untuk para ternak dikarenakan kandungan nutrisi di dalamnya yang sangat banyak, aman untuk ternak, dan juga ramah lingkungan. Penambahan molase atau tetes tebu dapat membantu menjaga kondisi tubuh dan nafsu makan ternak” ucap Muhammad Adrian Maulana.
Dalam acara kunjungan salah satu dosen pembimbing, Bapak Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., IPM mengatakan bahwa, "Seringkali pakan ternak organik yang diberikan kepada ternak hanya memiliki sedikit nutrisi dan berkualitas kurang baik sehingga membuat kondisi tubuh dan nafsu makan ternak tidak terjaga.
"Maka diharapkan dengan adanya silase atau pakan ternak hijauan yang dibuat oleh Muhammad Adrian Maulana ini dapat membantu mengatasi masalah tersebut", ucap Fahmi Arifan.
Dosen pembimbing lapangan lainnya, Ibu Dr. Heni Rizqiati, S.Pt., M.Si juga menambahkan, “Dengan adanya silase yang dibuat oleh Muhammad Adrian Maulana yang menggunakan bahan organik dan ramah lingkungan tersebut diharapkan dapat membantu permasalahan pemenuhan nutrisi ternak dan juga meminimalisir pengeluaran dari para peternak untuk membeli pakan ternak.”
Dengan adanya inovasi dan terobosan silase atau pakan ternak hijauan ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Pulosari dapat memaksimalkan potensi produk samping yang dihasilkan dari tanaman kopi seperti kulit buah kopi. Selain itu, dengan adanya inovasi ini diharapkan juga dapat memicu kreativitas masyarakat Kelurahan Pulosari dalam melakukan pemenuhan kebutuhan sehari-hari khususnya kebutuhan terkait peternakan.
"Adapun dalam bidang ekonomi, inovasi ini juga berdampak untuk UMKM Kopi Cap Tugu Juang dan masyarakat Kelurahan Pulosari khususnya terkait peluang baru dalam pemanfaatan produk samping kopi dan juga pengurangan konsumsi biaya masyarakat yang bertumpu pada peternakan dalam pembelian pakan ternak. Inovasi kreatif dan terobosan dari mahasiswa KKN Tematik UNDIP 2024 memberikan contoh nyata bagaimana pemanfaatan potensi alam lokal dan UMKM daerah dapat menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat", pungkas Heni Rizqiati. (Eko B Art).
Comments
Post a Comment