Kendalikan Pencemaran Sampah Organik Buah dan Sayuran, Mahasiswa KKN Tematik Undip 2024 Desa Pulosari Memanfaatkan Ecoenzyme Hasil Fermentasi Sampah Organik Menjadi Handsanitizer dengan Tambahan Ekstrak Kopi

Pemalang | - Proses Pembuatan Handsanitizer dari Ecoenzyme dengan Tambahan Ekstrak Kopi
Sampah menjadi salah satu masalah terhadap lingkungan, sebab pengolahannya yang tidak tepat bisa menyebabkan penumpukan dan sumber penyakit, dan tentu saja mengganggu pemandangan.


"Sekitar 80% dari jumlah total sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang hanya dipandang sebagai limbah sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi ternyata memiliki nilai tambah apabila dijadikan ecoenzyme", hal tersebut di sampaikan Novi Istiyani selaku Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro, usai dirinya menuntaskan kegiatan tugas di Desa setempat, Rabu (25/9/2024). 


Lebih lanjut Novi Istiyani menjelaskan, bahwa Ecoenzyme sendiri merupakan hasil dari fermentasi limbah sampah organik, seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula aren, gula merah, atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki bau khas fermentasi asam manis yang kuat.



Dalam hal ini desa Pulosari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, merupakan desa yang terletak di tengah-tengah perbukitan yang subur, telah dikenal sebagai daerah penghasil kopi berkualitas. Namun, potensi kopi ini belum dimaksimalkan sepenuhnya.


"Oleh karena itu, Kami Mahasiswa KKN Tematik 2024 Universitas Diponegoro) yang tengah melaksanakan di desa setempat berinovasi dalam memanfaatkan ecoenzyme hasil fermentasi sampah organik menjadi handsanitizer yang ramah lingkungan dengan tambahan ekstrak kopi, ujar Novi Istiyani. 


Langkah ini diambil oleh kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 yang berfokus pada optimalisasi pengolahan kopi di Desa Pulosari sebagai upaya pengembangan produk unggulan masyarakat.
"Ecoenzyme memiliki sejuta manfaat salah satunya yaitu sebagai antiseptik. Oleh karena itu, saya berinisiatif membuat eco-handsanitizer  yang ramah lingkungan" jelas Novi Istiyani. 




“Di pasaran produk pabrikan handsanitizer banyak dan beragam, namun disana masih ada yang mengandung bahan kimia yang mana apabila digunakan terus-menerus ini berbahaya di tangan sehingga perlu inovasi handanitizer yang alami atau ecofriendly dari ecoenzim dengan tambahan fragrance kopi” pungkas Novi.




Dalam keterangan konfirmasinya saat kunjungan, Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng., IPM  selaku dosen pembimbing, menyampaikan bahwa “Ecoenzim ini memang memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai handsanitizer dan tambahan fragrance kopi yang bermanfaat sebagai penghilanv bau asam dari ecoenyme tersebut”

Selanjutnya Dr. Heni Rizqiati, S.Pt., M.Si., juga menambahkan "Produk Handsanitizer dari Ecoenzyme dan Ekstrak Kopi ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi untuk permasalahan, tetapi juga memiliki dampak positif bagi masyarakat Desa Pulosari dan UMKM Kopi Tugu Juang".


"Dengan inovasi ini, Desa Pulosari tidak hanya dapat memanfaatkan potensi kopi yang melimpah, tetapi juga memberikan solusi praktis bagi warga dalam memfaatkan fermentasi sampah organik. Dampak ekonomi juga diharapkan dapat dirasakan oleh UMKM Kopi Tugu Juang, yang akan mendapatkan peluang baru dalam pemanfaatan produk kopi mereka. Ide kreatif dari mahasiswa KKN Tematik Undip 2024 memberikan contoh nyata bagaimana pemanfaatan potensi alam lokal dapat menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat", pungkas Heni Rizqiati. (Eko B Art). 

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Pengabdian: Mahasiswa KKN-T 158 Dorong Inovasi UKM Kopi Di Desa Jurangmangu

Idul Fitri Adalah Momen Kebersamaan "Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah"

Mahasiswa KKN Multidisiplin Dorong Kopi Jurangmangu Tembus Pasar Lewat Branding Berbasis Budaya Lokal