Inovasi Drop Bag Coffee, Solusi Praktis Pengganti V60 Untuk Penyeduhan Kopi Berkualitas
Pemalang | - Mahasiswa Undip melaksanakan kegiatan KKN Tematik di Desa Pulosari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Jawa Tengah dari mulai bulan Juli hingga Agustus 2024.
Pulosari dijadikan sebagai tujuan dilaksanakannya KKN-T karena wilayah tersebut berada di dataran tinggi dan dekat dengan daerah pegunungan yang cocok untuk pertanian, termasuk tumbuhan kopi dapat tumbuh dengan baik di daerah tersebut. Lokasinya strategis dan kondisi alam yang mendukung menjadikan Desa Pulosari sebagai salah satu penghasil kopi berkualitas di wilayah tersebut.
Banyak dari masyarakat lokal yang dapat memanfaatkan kekayaan alam berupa kopi menjadi banyak produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi, salah satunya adalah Bapak Wasito Al Hasan selaku pemilik UMKM Kopi Pulosari Cap Tugu Juang.
Banyak program kerja yang dilaksanakan oleh Kelompok KKN-T Undip, salah satu program kerja dari KKN-T ini adalah pembuatan drip bag coffee yang dirancang oleh salah satu mahasiswa dari prodi Teknik Industri yaitu Andra Naufal I’zaaz.
Dalam konfirmasinya kepada media, Andra Naufal menyatakan bahwa, "Drip bag diusung karena beberapa masalah yang timbul saat ingin menyeduh kopi, salah satunya yaitu saat ingin menyeduh kopi misalnya saja kopi tubruk, ampas sisa kopi yang bercampur dengan minuman kopinya membuat tenggorokan gatal dan tidak enak diminum".
"Selanjutnya permasalahan yang lain yaitu jika ingin menyeduh kopi tidak ada ampasnya, maka membutuhkan alat, seperti paper V60, cangkir untuk vietnam drip atau saringan untuk menyaring ampas kopinya, ditambah lagi kita tidak tahu ukuran yang pas untuk menyeduh secangkir kopi agar mendapatkan rasa kopi yang pas", ucap Andra Naufal, Rabu (21/8/2024).
Dari permasalahan yang muncul diatas, ternyata dapat diatasi dengan inovasi drip bag coffee. drip bag coffee yang sengaja dirancang untuk memberikan kemudahan dan kepraktisan bagi konsumen.
"Dengan dripbag coffee, penyeduhan kopi dapat dilakukan dengan mudah dan praktis, hanya perlu membuka kemasan dan paper drip bag, kemudian drip bag diletakkan di cangkir dan diseduh dengan air panas, komposisi dan satu kemasan drip bag juga sudah dirancang agar pas untuk sekali penyeduhan kopi menggunakan cangkir, yaitu 12 gram untuk kopi arabica dan 10 gram untuk kopi robusta", terang Andra Naufal.
Langkah yang paling penting adalah cara penyajian dengan menggunakan drip bag coffee sudah di aplikasikan, seperti yang dicontohkan oleh Wasito Al Hasan selaku pemilik Kedai Pulosari Cap Tugu Juang.
Wasito juga menyatakan bahwa “Inovasi penyeduhan pakai drip bag ini keren untuk diimplementasikan menjadi produk baru, bahkan saya selama ini tidak kepikiran membuat produk seperti ini” Ucapnya saat selesai menyeduh drip bag coffee.
Dalam keterangannya Dosen Pembimbing Fahmi Arifan turut menyampaikan "bahwa melalui penerapan teknik industri, mahasiswa bisa membantu dan melakukan berbagai inovasi mulai dari pemilihan biji kopi berkualitas, penggilingan yang presisi, hingga desain kemasan yang praktis dan menarik. Produk drip bag coffee ini tidak hanya berhasil meningkatkan nilai jual dan daya tarik dari pelaku UMKM Kopi Pulosari Cap Tugu Juang, akan tetapi juga memperluas jangkauan pasar, menarik minat konsumen untuk dapat menyeduh kopi dengan mudah dan praktis", pungkas Fahmi Arifan. (Eko B Art).
Note :
@Ready to Publish News in National Media: VoA/Metronews.
Comments
Post a Comment